Persiapan
Bagian ini mencantumkan berbagai cara untuk menyiapkan dan menjalankan Kubernetes. Ketika kamu menginstal Kubernetes, pilih tipe instalasi berdasarkan: kemudahan perawatan, keamanan, sumber daya yang tersedia, dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengoperasikan dan mengelola klaster.
Kamu dapat menggelar klaster Kubernetes di mesin lokal, cloud, datacenter di tempat, atau pilih klaster Kubernetes yang dikelola. Ada juga solusi khusus di berbagai penyedia cloud, atau lingkungan baremetal.
Lingkungan Pembelajaran
Jika kamu sedang belajar Kubernetes, gunakan alat yang didukung oleh komunitas Kubernetes, atau alat di ekosistem untuk menyiapkan klaster Kubernetes di mesin lokal.
Lingkungan Produksi
Pada saat mengevaluasi sebuah solusi untuk lingkungan produksi, pertimbangkan aspek dari pengoperasian klaster Kubernetes (atau abstractions) yang ingin kamu kelola atau membiarkan penyedia.
Kubernetes Partners termasuk dari daftar dari penyedia Certified Kubernetes.
1 - Lingkungan Pembelajaran
kind
kind
memberikan kamu kemampuan untuk
menjalankan Kubernetes pada komputer lokal kamu. Perangkat ini membutuhkan
Docker yang sudah diinstal dan
terkonfigurasi.
Halaman Memulai Cepat kind
memperlihatkan kepada kamu tentang apa yang perlu kamu lakukan agar kind
dapat
berjalan dan bekerja.
Melihat Memulai Cepat Kind
minikube
Seperti halnya dengan kind
, minikube
merupakan perangkat yang memungkinkan kamu untuk menjalankan Kubernetes
secara lokal. minikube
menjalankan sebuah klaster Kubernetes dengan
satu node saja dalam komputer pribadi (termasuk Windows, macOS dan Linux)
sehingga kamu dapat mencoba Kubernetes atau untuk pekerjaan pengembangan
sehari-hari.
Kamu bisa mengikuti petunjuk resmi
Memulai!
minikube
jika kamu ingin fokus agar perangkat ini terinstal.
Lihat Panduan Memulai! Minikube
Setelah kamu memiliki minikube
yang bekerja, kamu bisa menggunakannya
untuk menjalankan aplikasi contoh.
2 - Lingkungan Produksi
2.1 - Runtime Container
FEATURE STATE: Kubernetes v1.6 [stable]
Untuk menjalankan Container di Pod, Kubernetes menggunakan runtime Container (Container runtimes). Berikut ini adalah
petunjuk instalasi untuk berbagai macam runtime.
Perhatian: Sebuah kekurangan ditemukan dalam cara runc
menangani pendeskripsi berkas (file) sistem ketika menjalankan Container.
Container yang berbahaya dapat menggunakan kekurangan ini untuk menimpa konten biner runc
dan
akibatnya Container tersebut dapat menjalankan perintah yang sewenang-wenang pada sistem host dari Container tersebut.
Silahkan merujuk pada CVE-2019-5736 untuk informasi lebih lanjut tentang masalah ini.
Penerapan
Catatan: Dokumen ini ditulis untuk pengguna yang memasang CRI (Container Runtime Interface) pada sistem operasi Linux. Untuk sistem operasi yang lain,
silahkan cari dokumentasi khusus untuk platform kamu.
Kamu harus menjalankan semua perintah dalam panduan ini sebagai root
. Sebagai contoh, awali perintah
dengan sudo
, atau masuk sebagai root
dan kemudian baru menjalankan perintah sebagai pengguna root
.
Driver cgroup
Ketika systemd dipilih sebagai sistem init untuk sebuah distribusi Linux, proses init menghasilkan
dan menggunakan grup kontrol root (cgroup
) dan proses ini akan bertindak sebagai manajer cgroup. Systemd memiliki integrasi yang ketat
dengan cgroup dan akan mengalokasikan cgroups untuk setiap proses. Kamu dapat mengonfigurasi
runtime Container dan kubelet untuk menggunakan cgroupfs
. Menggunakan cgroupfs
bersama dengan systemd berarti
akan ada dua manajer cgroup yang berbeda.
Cgroup digunakan untuk membatasi sumber daya yang dialokasikan untuk proses.
Sebuah manajer cgroup tunggal akan menyederhanakan pandangan tentang sumber daya apa yang sedang dialokasikan
dan secara bawaan (default) akan memiliki pandangan yang lebih konsisten tentang sumber daya yang tersedia dan yang sedang digunakan. Ketika kita punya memiliki
dua manajer maka kita pun akan memiliki dua pandangan berbeda tentang sumber daya tersebut. Kita telah melihat kasus di lapangan
di mana Node yang dikonfigurasi menggunakan cgroupfs
untuk kubelet dan Docker, dan systemd
untuk semua sisa proses yang berjalan pada Node maka Node tersebut akan menjadi tidak stabil di bawah tekanan sumber daya.
Mengubah aturan sedemikian rupa sehingga runtime Container dan kubelet kamu menggunakan systemd
sebagai driver cgroup
akan menstabilkan sistem. Silahkan perhatikan opsi native.cgroupdriver=systemd
dalam pengaturan Docker di bawah ini.
Perhatian: Mengubah driver cgroup dari Node yang telah bergabung kedalam sebuah Cluster sangat tidak direkomendasikan.
Jika kubelet telah membuat Pod menggunakan semantik dari sebuah driver cgroup, mengubah runtime Container
ke driver cgroup yang lain dapat mengakibatkan kesalahan pada saat percobaan untuk membuat kembali PodSandbox
untuk Pod yang sudah ada. Menjalankan ulang (restart) kubelet mungkin tidak menyelesaikan kesalahan tersebut. Rekomendasi yang dianjurkan
adalah untuk menguras Node dari beban kerjanya, menghapusnya dari Cluster dan menggabungkannya kembali.
Docker
Pada setiap mesin kamu, mari menginstall Docker.
Versi yang direkomendasikan adalah 19.03.11, tetapi versi 1.13.1, 17.03, 17.06, 17.09, 18.06 dan 18.09 juga diketahui bekerja dengan baik.
Jagalah versi Docker pada versi terbaru yang sudah terverifikasi pada catatan rilis Kubernetes.
Gunakan perintah berikut untuk menginstal Docker pada sistem kamu:
# (Menginstal Docker CE)
## Mengatur repositori:
### Menginstal packet untuk mengijinkan apt untuk menggunakan repositori melalui HTTPS
apt-get update && apt-get install -y \
apt-transport-https ca-certificates curl software-properties-common gnupg2
# Menambahkan key GPG resmi dari Docker:
curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg | apt-key add -
# Menambahkan repositori apt dari Docker:
add-apt-repository \
"deb [arch=amd64] https://download.docker.com/linux/ubuntu \
$(lsb_release -cs) \
stable"
# Menginstal Docker CE
apt-get update && apt-get install -y \
containerd.io=1.2.13-2 \
docker-ce=5:19.03.11~3-0~ubuntu-$(lsb_release -cs) \
docker-ce-cli=5:19.03.11~3-0~ubuntu-$(lsb_release -cs)
# Mengatur daemon Docker
cat > /etc/docker/daemon.json <<EOF
{
"exec-opts": ["native.cgroupdriver=systemd"],
"log-driver": "json-file",
"log-opts": {
"max-size": "100m"
},
"storage-driver": "overlay2"
}
EOF
mkdir -p /etc/systemd/system/docker.service.d
# Menjalankan ulang Docker
systemctl daemon-reload
systemctl restart docker
# (Menginstal Docker CE)
## Mengatur repositori
### Menginstal paket yang diperlukan
yum install -y yum-utils device-mapper-persistent-data lvm2
## Menambahkan repositori apt dari Docker
yum-config-manager --add-repo \
https://download.docker.com/linux/centos/docker-ce.repo
# Menginstal Docker CE
yum update -y && yum install -y \
containerd.io-1.2.13 \
docker-ce-19.03.11 \
docker-ce-cli-19.03.11
## Membuat berkas /etc/docker
mkdir /etc/docker
# Mengatur daemon Docker
cat > /etc/docker/daemon.json <<EOF
{
"exec-opts": ["native.cgroupdriver=systemd"],
"log-driver": "json-file",
"log-opts": {
"max-size": "100m"
},
"storage-driver": "overlay2",
"storage-opts": [
"overlay2.override_kernel_check=true"
]
}
EOF
mkdir -p /etc/systemd/system/docker.service.d
# Menjalankan ulang Docker
systemctl daemon-reload
systemctl restart docker
Jika kamu menginginkan layanan Docker berjalan dari saat memulai pertama (boot), jalankan perintah ini:
sudo systemctl enable docker
Silahkan merujuk pada Panduan resmi instalasi Docker
untuk informasi lebih lanjut.
CRI-O
Bagian ini mencakup langkah-langkah yang diperlukan untuk menginstal CRI-O
sebagai runtime CRI.
Gunakan perintah-perinath berikut untuk menginstal CRI-O pada sistem kamu:
Catatan: Versi mayor dan minor dari CRI-O harus sesuai dengan versi mayor dan minor dari Kubernetes.
Untuk informasi lebih lanjut, lihatlah
Matriks kompatibilitas CRI-O.
Prasyarat
modprobe overlay
modprobe br_netfilter
# Mengatur parameter sysctl yang diperlukan, dimana ini akan bernilai tetap setiap kali penjalanan ulang.
cat > /etc/sysctl.d/99-kubernetes-cri.conf <<EOF
net.bridge.bridge-nf-call-iptables = 1
net.ipv4.ip_forward = 1
net.bridge.bridge-nf-call-ip6tables = 1
EOF
sysctl --system
# Debian Unstable/Sid
echo 'deb http://download.opensuse.org/repositories/devel:/kubic:/libcontainers:/stable/Debian_Unstable/ /' > /etc/apt/sources.list.d/devel:kubic:libcontainers:stable.list
wget -nv https://download.opensuse.org/repositories/devel:kubic:libcontainers:stable/Debian_Unstable/Release.key -O- | sudo apt-key add -
# Debian Testing
echo 'deb http://download.opensuse.org/repositories/devel:/kubic:/libcontainers:/stable/Debian_Testing/ /' > /etc/apt/sources.list.d/devel:kubic:libcontainers:stable.list
wget -nv https://download.opensuse.org/repositories/devel:kubic:libcontainers:stable/Debian_Testing/Release.key -O- | sudo apt-key add -
# Debian 10
echo 'deb http://download.opensuse.org/repositories/devel:/kubic:/libcontainers:/stable/Debian_10/ /' > /etc/apt/sources.list.d/devel:kubic:libcontainers:stable.list
wget -nv https://download.opensuse.org/repositories/devel:kubic:libcontainers:stable/Debian_10/Release.key -O- | sudo apt-key add -
# Raspbian 10
echo 'deb http://download.opensuse.org/repositories/devel:/kubic:/libcontainers:/stable/Raspbian_10/ /' > /etc/apt/sources.list.d/devel:kubic:libcontainers:stable.list
wget -nv https://download.opensuse.org/repositories/devel:kubic:libcontainers:stable/Raspbian_10/Release.key -O- | sudo apt-key add -
dan kemudian install CRI-O:
sudo apt-get install cri-o-1.17
# Mengatur repositori paket
. /etc/os-release
sudo sh -c "echo 'deb http://download.opensuse.org/repositories/devel:/kubic:/libcontainers:/stable/x${NAME}_${VERSION_ID}/ /' > /etc/apt/sources.list.d/devel:kubic:libcontainers:stable.list"
wget -nv https://download.opensuse.org/repositories/devel:kubic:libcontainers:stable/x${NAME}_${VERSION_ID}/Release.key -O- | sudo apt-key add -
sudo apt-get update
# Menginstal CRI-O
sudo apt-get install cri-o-1.17
# Menginstal prasyarat
curl -L -o /etc/yum.repos.d/devel:kubic:libcontainers:stable.repo https://download.opensuse.org/repositories/devel:kubic:libcontainers:stable/CentOS_7/devel:kubic:libcontainers:stable.repo
curl -L -o /etc/yum.repos.d/devel:kubic:libcontainers:stable:cri-o:1.23.repo https://download.opensuse.org/repositories/devel:kubic:libcontainers:stable:cri-o:1.23/CentOS_7/devel:kubic:libcontainers:stable:cri-o:1.23.repo
# Menginstal CRI-O
yum install -y cri-o
sudo zypper install cri-o
Memulai CRI-O
systemctl daemon-reload
systemctl start crio
Silahkan merujuk pada Panduan instalasi CRI-O
untuk informasi lanjut.
Containerd
Bagian ini berisi langkah-langkah yang diperlukan untuk menggunakan containerd
sebagai runtime CRI.
Gunakan perintah-perintah berikut untuk menginstal containerd pada sistem kamu:
Prasyarat
cat > /etc/modules-load.d/containerd.conf <<EOF
overlay
br_netfilter
EOF
modprobe overlay
modprobe br_netfilter
# Mengatur parameter sysctl yang diperlukan, dimana ini akan bernilai tetap setiap kali penjalanan ulang.
cat > /etc/sysctl.d/99-kubernetes-cri.conf <<EOF
net.bridge.bridge-nf-call-iptables = 1
net.ipv4.ip_forward = 1
net.bridge.bridge-nf-call-ip6tables = 1
EOF
sysctl --system
Menginstal containerd
# (Meninstal containerd)
## Mengatur repositori paket
### Install packages to allow apt to use a repository over HTTPS
apt-get update && apt-get install -y apt-transport-https ca-certificates curl software-properties-common
## Menambahkan key GPG resmi dari Docker:
curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg | apt-key add -
## Mengatur repositori paket Docker
add-apt-repository \
"deb [arch=amd64] https://download.docker.com/linux/ubuntu \
$(lsb_release -cs) \
stable"
## Menginstal containerd
apt-get update && apt-get install -y containerd.io
# Mengonfigure containerd
mkdir -p /etc/containerd
containerd config default | sudo tee /etc/containerd/config.toml
# Menjalankan ulang containerd
systemctl restart containerd
# (Menginstal containerd)
## Mengatur repositori
### Menginstal paket prasyarat
yum install -y yum-utils device-mapper-persistent-data lvm2
## Menambahkan repositori Docker
yum-config-manager \
--add-repo \
https://download.docker.com/linux/centos/docker-ce.repo
## Menginstal containerd
yum update -y && yum install -y containerd.io
## Mengonfigurasi containerd
mkdir -p /etc/containerd
containerd config default | sudo tee /etc/containerd/config.toml
# Menjalankan ulang containerd
systemctl restart containerd
systemd
Untuk menggunakan driver cgroup systemd
, atur plugins.cri.systemd_cgroup = true
pada /etc/containerd/config.toml
.
Ketika menggunakan kubeadm, konfigurasikan secara manual
driver cgroup untuk kubelet
Runtime CRI yang lainnya: Frakti
Silahkan lihat Panduan cepat memulai Frakti untuk informasi lebih lanjut.
2.2 - Menginstal Kubernetes dengan perkakas penyebaran
2.2.1 - Menyiapkan klaster dengan kubeadm
2.2.1.1 - Menginstal kubeadm
Laman ini menunjukkan cara untuk menginstal kubeadm
.
Untuk informasi mengenai cara membuat sebuah klaster dengan kubeadm setelah kamu melakukan proses instalasi ini, lihat laman Menggunakan kubeadm untuk Membuat Sebuah Klaster.
Sebelum kamu memulai
- Satu mesin atau lebih yang menjalankan:
- Ubuntu 16.04+
- Debian 9+
- CentOS 7
- Red Hat Enterprise Linux (RHEL) 7
- Fedora 25+
- HypriotOS v1.0.1+
- Container Linux (teruji pada versi 1800.6.0)
- 2 GB RAM atau lebih per mesin (kurang dari nilai tersebut akan menyisakan sedikit ruang untuk
aplikasi-aplikasimu)
- 2 CPU atau lebih
- Koneksi internet pada seluruh mesin pada klaster (kamu dapat menggunakan internet
publik ataupun pribadi)
- Hostname yang unik, alamat MAC, dan product_uuid untuk setiap Node. Lihat di sini untuk detail lebih lanjut.
- Porta tertentu pada mesin. Lihat di sini untuk detail lebih lanjut.
- Swap dinonaktifkan. Kamu HARUS menonaktifkan swap agar kubelet dapat berfungsi dengan baik.
Memastikan alamat MAC dan product_uuid yang unik untuk setiap Node
- Kamu bisa mendapatkan alamat MAC dari antarmuka jaringan menggunakan perintah
ip link
atau ifconfig -a
- product_uuid didapatkan dengan perintah
sudo cat /sys/class/dmi/id/product_uuid
Sangat memungkinkan bagi perangkat keras untuk memiliki alamat yang unik, namun beberapa mesin virtual bisa memiliki
nilai yang identik. Kubernetes menggunakan nilai-nilai tersebut untuk mengidentifikasi Node-Node secara unik pada klaster.
Jika nilai-nilai tersebut tidak unik pada tiap Node, proses instalasi
bisa saja gagal.
Memeriksa adaptor jaringan
Jika kamu memiliki lebih dari satu adaptor jaringan, dan komponen Kubernetes tidak dapat dijangkau melalui rute bawaan (default route),
kami merekomendasikan kamu untuk menambahkan rute IP sehingga alamat-alamat klaster Kubernetes melewati adaptor yang tepat.
Membuat iptables melihat bridged traffic
Agar iptables pada Node Linux dapat melihat bridged traffic dengan benar, kamu harus memastikan net.bridge.bridge-nf-call-iptables
bernilai 1 pada pengaturan sysctl
, misalnya.
cat <<EOF | sudo tee /etc/sysctl.d/k8s.conf
net.bridge.bridge-nf-call-ip6tables = 1
net.bridge.bridge-nf-call-iptables = 1
EOF
sudo sysctl --system
Pastikan modul br_netfilter
sudah dimuat sebelum melakukan langkah ini. Hal ini dilakukan dengan menjalankan lsmod | grep br_netfilter
. Untuk memuatnya secara eksplisit gunakan sudo modprobe br_netfilter
.
Untuk detail lebih lanjut, silakan lihat laman Persyaratan Plugin Jaringan.
Memeriksa porta yang dibutuhkan
Node control-plane
Protokol |
Arah |
Rentang Porta |
Kegunaan |
Digunakan oleh |
TCP |
Inbound |
6443* |
Kubernetes API server |
All |
TCP |
Inbound |
2379-2380 |
etcd server client API |
kube-apiserver, etcd |
TCP |
Inbound |
10250 |
Kubelet API |
Self, Control plane |
TCP |
Inbound |
10251 |
kube-scheduler |
Self |
TCP |
Inbound |
10252 |
kube-controller-manager |
Self |
Node pekerja (worker)
Protokol |
Arah |
Rentang Porta |
Kegunaan |
Digunakan oleh |
TCP |
Inbound |
10250 |
Kubelet API |
Self, Control plane |
TCP |
Inbound |
30000-32767 |
NodePort Services† |
All |
† Jangkauan porta bawaan untuk Service NodePort.
Angka porta yang ditandai dengan * dapat diganti (overrideable), sehingga kamu harus memastikan porta khusus lainnya yang kamu sediakan juga terbuka.
Meskipun porta etcd turut dituliskan pada Node control-plane, kamu juga bisa menghos klaster etcd-mu sendiri
secara eksternal atau pada porta custom.
Plugin jaringan Pod yang kamu gunakan (lihat di bawah) juga mungkin membutuhkan porta tertentu untuk terbuka.
Karena hal ini dapat berbeda pada setiap plugin jaringan Pod, silakan lihat
dokumentasi plugin mengenai porta yang dibutuhkan.
Menginstal runtime
Untuk menjalankan Container pada Pod, Kubernetes menggunakan
_runtime_ Container.
Secara bawaan, Kubernetes menggunakan
Container Runtime Interface (CRI)
sebagai perantara dengan runtime Container pilihanmu.
Jika kamu tidak menentukan runtime, kubeadm secara otomatis mencoba untuk mendeteksi
runtime Container yang terinstal dengan memindai sekumpulan soket domain Unix yang umum digunakan.
Tabel berikut menunjukkan runtime Container dan lokasi soketnya:
_Runtime_ Container dan lokasi soketnya
Runtime |
Lokasi domain soket Unix |
Docker |
/var/run/docker.sock |
containerd |
/run/containerd/containerd.sock |
CRI-O |
/var/run/crio/crio.sock |
Jika ditemukan Docker dan containerd secara bersamaan, Docker akan terpilih. Hal ini diperlukan
karena Docker 18.09 dirilis dengan containerd dan keduanya dapat ditemukan meskipun kamu
hanya menginstal Docker.
Jika ditemukan selain dari kedua runtime Container tersebut, kubeadm akan berhenti dengan kegagalan.
Komponen kubelet berintegrasi dengan Docker melalui implementasi CRI dockershim
bawaannya.
Lihat runtime Container
untuk informasi lebih lanjut.
Secara bawaan, kubeadm menggunakan Docker sebagai runtime Container.
Komponen kubelet berintegrasi dengan Docker melalui implementasi CRI dockershim
bawaannya.
Lihat runtime Container
untuk informasi lebih lanjut.
Menginstal kubeadm, kubelet, dan kubectl
Kamu akan menginstal package berikut pada semua mesinmu:
-
kubeadm
: alat untuk mem-bootstrap klaster.
-
kubelet
: komponen yang berjalan pada seluruh mesin pada klaster
dan memiliki tugas seperti menjalankan Pod dan Container.
-
kubectl
: alat untuk berinteraksi dengan klastermu.
Alat kubeadm tidak akan menginstal atau mengelola kubelet
ataupun kubectl
untukmu, jadi kamu harus memastikan
keduanya memiliki versi yang cocok dengan control plane Kubernetes yang akan kamu instal
dengan kubeadm. Jika tidak, ada risiko version skew yang dapat terjadi dan
dapat berujung pada perangai yang bermasalah dan tidak terduga. Namun, satu version skew minor antara
kubelet dan control plane masih diperbolehkan, tetapi versi kubelet tidak boleh melebihi versi API
Server. Sebagai contoh, kubelet yang berjalan pada versi 1.7.0 akan kompatibel dengan API Server versi 1.8.0, tetapi tidak sebaliknya.
Untuk informasi mengenai instalasi kubectl
, lihat Menginstal dan mengatur kubectl.
Peringatan: Instruksi ini membuat seluruh
package Kubernetes keluar dari
system upgrade.
Hal ini karena kubeadm dan Kubernetes membutuhkan
perhatian khusus untuk pembaharuan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai version skew, lihat:
sudo apt-get update && sudo apt-get install -y apt-transport-https curl
curl -s https://packages.cloud.google.com/apt/doc/apt-key.gpg | sudo apt-key add -
cat <<EOF | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/kubernetes.list
deb https://apt.kubernetes.io/ kubernetes-xenial main
EOF
sudo apt-get update
sudo apt-get install -y kubelet kubeadm kubectl
sudo apt-mark hold kubelet kubeadm kubectl
cat <<EOF > /etc/yum.repos.d/kubernetes.repo
[kubernetes]
name=Kubernetes
baseurl=https://packages.cloud.google.com/yum/repos/kubernetes-el7-\$basearch
enabled=1
gpgcheck=1
repo_gpgcheck=1
gpgkey=https://packages.cloud.google.com/yum/doc/yum-key.gpg https://packages.cloud.google.com/yum/doc/rpm-package-key.gpg
exclude=kubelet kubeadm kubectl
EOF
# Mengatur SELinux menjadi permissive mode (menonaktifkannya secara efektif)
setenforce 0
sed -i 's/^SELINUX=enforcing$/SELINUX=permissive/' /etc/selinux/config
yum install -y kubelet kubeadm kubectl --disableexcludes=kubernetes
systemctl enable --now kubelet
Catatan:
-
Mengatur SELinux menjadi permissive mode dengan menjalankan setenforce 0
dan sed ...
menonaktifkannya secara efektif.
Hal ini diperlukan untuk mengizinkan Container untuk mengakses filesystem hos, yang dibutuhkan untuk jaringan Pod sebagai contoh.
Kamu harus melakukan ini sampai dukungan SELinux ditingkatkan pada kubelet.
-
Kamu dapat membiarkan SELinux aktif jika kamu mengetahui cara mengonfigurasinya, tetapi hal tersebut mungkin membutuhkan pengaturan yang tidak didukung oleh kubeadm.
Menginstal plugin CNI (dibutuhkan untuk kebanyakan jaringan Pod):
CNI_VERSION="v0.8.2"
ARCH="amd64"
mkdir -p /opt/cni/bin
curl -L "https://github.com/containernetworking/plugins/releases/download/${CNI_VERSION}/cni-plugins-linux-${ARCH}-${CNI_VERSION}.tgz" | tar -C /opt/cni/bin -xz
Menginstal crictl (dibutuhkan untuk kubeadm / Kubelet Container Runtime Interface (CRI))
CRICTL_VERSION="v1.22.0"
ARCH="amd64"
mkdir -p /opt/bin
curl -L "https://github.com/kubernetes-sigs/cri-tools/releases/download/${CRICTL_VERSION}/crictl-${CRICTL_VERSION}-linux-${ARCH}.tar.gz" | sudo tar -C $DOWNLOAD_DIR -xz
Menginstal kubeadm
, kubelet
, kubectl
dan menambahkan systemd service kubelet
:
RELEASE="$(curl -sSL https://dl.k8s.io/release/stable.txt)"
mkdir -p /opt/bin
ARCH="amd64"
cd /opt/bin
curl -L --remote-name-all https://storage.googleapis.com/kubernetes-release/release/${RELEASE}/bin/linux/${ARCH}/{kubeadm,kubelet,kubectl}
chmod +x {kubeadm,kubelet,kubectl}
RELEASE_VERSION="v0.2.7"
curl -sSL "https://raw.githubusercontent.com/kubernetes/release/${RELEASE_VERSION}/cmd/kubepkg/templates/latest/deb/kubelet/lib/systemd/system/kubelet.service" | sed "s:/usr/bin:/opt/bin:g" > /etc/systemd/system/kubelet.service
mkdir -p /etc/systemd/system/kubelet.service.d
curl -sSL "https://raw.githubusercontent.com/kubernetes/release/${RELEASE_VERSION}/cmd/kubepkg/templates/latest/deb/kubeadm/10-kubeadm.conf" | sed "s:/usr/bin:/opt/bin:g" > /etc/systemd/system/kubelet.service.d/10-kubeadm.conf
Mengaktifkan dan menjalankan kubelet
:
systemctl enable --now kubelet
Sekarang kubelet akan melakukan restart setiap beberapa detik, sambil menunggu dalam kondisi crashloop sampai kubeadm memberikan instruksi yang harus dilakukan.
Mengonfigurasi driver cgroup yang digunakan oleh kubelet pada Node control-plane
Ketika menggunakan Docker, kubeadm akan mendeteksi secara otomatis driver cgroup untuk kubelet
dan mengaturnya pada berkas /var/lib/kubelet/config.yaml
pada saat runtime.
Jika kamu menggunakan CRI yang berbeda, kamu harus memodifikasi berkasnya dengan nilai cgroupDriver
yang kamu gunakan, seperti berikut:
apiVersion: kubelet.config.k8s.io/v1beta1
kind: KubeletConfiguration
cgroupDriver: <value>
Harap diperhatikan, kamu hanya perlu melakukannya jika driver cgroup dari CRI pilihanmu
bukanlah cgroupfs
, karena nilai tersebut merupakan nilai bawaan yang digunakan oleh kubelet.
Catatan: Karena opsi --cgroup-driver
sudah dihilangkan pada kubelet, jika kamu memilikinya pada /var/lib/kubelet/kubeadm-flags.env
atau /etc/default/kubelet
(/etc/sysconfig/kubelet
untuk RPM), silakan hapus dan gunakan KubeletConfiguration
(secara bawaan disimpan di /var/lib/kubelet/config.yaml
).
Kamu harus melakukan restart pada kubelet:
sudo systemctl daemon-reload
sudo systemctl restart kubelet
Deteksi driver cgroup secara otomatis untuk runtime Container lainnya
seperti CRI-O dan containerd masih dalam proses pengembangan.
Penyelesaian masalah
Jika kamu menemui kesulitan dengan kubeadm, silakan merujuk pada dokumen penyelesaian masalah.
Selanjutnya
2.2.1.2 - Membuat sebuah klaster dengan control-plane tunggal menggunakan kubeadm
Perkakas kubeadm
membantu kamu membuat sebuah klaster Kubernetes minimum yang layak dan sesuai dengan best practice. Bahkan, kamu dapat menggunakan kubeadm
untuk membuat sebuah klaster yang lolos uji Kubernetes Conformance.
kubeadm
juga mendukung fungsi siklus hidup (lifecycle)
klaster lainnya, seperti bootstrap token dan pembaruan klaster (cluster upgrade).
kubeadm
merupakan perkakas yang bagus jika kamu membutuhkan:
- Sebuah cara yang sederhana untuk kamu mencoba Kubernetes, mungkin untuk pertama kalinya.
- Sebuah cara bagi pengguna lama (existing users) untuk mengotomatiskan penyetelan sebuah klaster dan menguji aplikasi mereka.
- Sebuah komponen dasar pada ekosistem lain dan/atau perkakas penginstal lain dengan cakupan
yang lebih luas.
Kamu dapat menginstal dan menggunakan kubeadm
pada berbagai macam mesin: laptop milikmu, sekelompok
server di cloud, sebuah Raspberry Pi, dan lain-lain. Baik itu men-deploy pada
cloud ataupun on-premise, kamu dapat mengintegrasikan kubeadm
pada sistem provisioning seperti
Ansible atau Terraform.
Sebelum kamu memulai
Untuk mengikuti panduan ini, kamu membutuhkan:
- Satu mesin atau lebih, yang menjalankan sistem operasi Linux yang kompatibel dengan deb atau rpm; sebagai contoh: Ubuntu atau CentOS.
- 2 GiB atau lebih RAM per mesin--kurang dari nilai tersebut akan menyisakan sedikit ruang untuk
aplikasi-aplikasimu.
- Sedikitnya 2 CPU pada mesin yang akan kamu gunakan sebagai Node control-plane.
- Koneksi internet pada seluruh mesin pada klaster. Kamu dapat menggunakan internet
publik ataupun pribadi.
Kamu juga harus menggunakan versi kubeadm
yang dapat men-deploy versi
Kubernetes yang ingin kamu gunakan pada klaster barumu.
Kebijakan dukungan versi Kubernetes dan version skew juga berlaku pada kubeadm
dan Kubernetes secara umum.
Periksa kebijakan tersebut untuk mempelajari tentang versi Kubernetes dan kubeadm
mana saja yang didukung. Laman ini ditulis untuk Kubernetes v1.23.
Fitur kubeadm
secara umum berstatus General Availability (GA). Beberapa sub-fitur sedang
berada dalam pengembangan. Implementasi pembuatan klaster dapat berubah
sedikit seiring dengan berevolusinya kubeadm, namun secara umum implementasinya sudah cukup stabil.
Catatan: Semua perintah di dalam kubeadm alpha
, sesuai definisi, didukung pada level alpha.
Tujuan
- Menginstal Kubernetes klaster dengan control-plane tunggal atau klaster dengan ketersediaan tinggi
- Menginstal jaringan Pod pada klaster sehingga Pod dapat
berinteraksi satu sama lain
Instruksi
Menginstal kubeadm pada hos
Lihat "Menginstal kubeadm".
Catatan: Jika kamu sudah menginstal kubeadm sebelumnya, jalankan apt-get update && apt-get upgrade
atau yum update
untuk mendapatkan versi kubeadm paling baru.
Ketika kamu melakukan pembaruan, kubelet melakukan restart setiap beberapa detik sambil menunggu dalam kondisi crashloop sampai
kubeadm memberikan perintah yang harus dilakukan. Crashloop ini memang diantisipasi dan normal.
Setelah kamu menginisialisasi control-plane, kubelet akan berjalan normal.
Menginisialisasi Node control-plane
Node control-plane adalah mesin dimana komponen-komponen control plane berjalan, termasuk
etcd (basis data klaster) dan
API Server
(yang akan berkomunikasi dengan perkakas command line kubectl.
- (Direkomendasikan) Jika kamu berencana untuk memperbarui klaster
kubeadm
dengan control-plane tunggal
menjadi ketersediaan tinggi kamu harus menentukan --control-plane-endpoint
agar mengarah ke endpoint yang digunakan bersama
untuk semua Node control-plane. Endpoint tersebut dapat berupa nama DNS atau sebuah alamat IP dari load-balancer.
- Pilih add-on jaringan Pod, dan pastikan apakah diperlukan argumen untuk
diberikan pada
kubeadm init
. Tergantung
penyedia pihak ketiga yang kamu pilih, kamu mungkin harus mengatur --pod-network-cidr
dengan nilai
yang spesifik pada penyedia tertentu. Lihat Menginstal add-on jaringan Pod.
- (Opsional) Sejak versi 1.14,
kubeadm
mencoba untuk mendeteksi runtime kontainer pada Linux
dengan menggunakan daftar domain socket path yang umum diketahui. Untuk menggunakan runtime kontainer yang berbeda atau
jika ada lebih dari satu yang terpasang pada Node yang digunakan, tentukan argumen --cri-socket
pada kubeadm init
. Lihat Menginstal runtime.
- (Opsional) Kecuali ditentukan sebelumnya,
kubeadm
akan menggunakan antarmuka jaringan yang diasosiasikan
dengan default gateway untuk mengatur alamat advertise untuk API Server pada Node control-plane ini.
Untuk menggunakan antarmuka jaringan yang berbeda, tentukan argumen --apiserver-advertise-address=<ip-address>
pada kubeadm init
. Untuk men-deploy klaster Kubernetes IPv6 menggunakan pengalamatan IPv6, kamu
harus menentukan alamat IPv6, sebagai contoh --apiserver-advertise-address=fd00::101
- (Opsional) Jalankan
kubeadm config images pull
sebelum kubeadm init
untuk memastikan
konektivitas ke container image registry gcr.io.
Untuk menginisialisasi Node control-plane jalankan:
Pertimbangan mengenai apiserver-advertise-address dan ControlPlaneEndpoint
Meski --apiserver-advertise-address
dapat digunakan untuk mengatur alamat advertise untuk server
API pada Node control-plane ini, --control-plane-endpoint
dapat digunakan untuk mengatur endpoint yang digunakan bersama
untuk seluruh Node control-plane.
--control-plane-endpoint
tidak hanya mengizinkan alamat IP tetapi juga nama DNS yang dapat dipetakan ke alamat IP.
Silakan hubungi administrator jaringan kamu untuk mengevaluasi solusi-solusi yang mempertimbangkan pemetaan tersebut.
Berikut contoh pemetaannya:
192.168.0.102 cluster-endpoint
Di mana 192.168.0.102
merupakan alamat IP dari Node ini dan cluster-endpoint
merupakan nama DNS custom yang dipetakan pada IP ini.
Hal ini memungkinkan kamu untuk memberikan --control-plane-endpoint=cluster-endpoint
pada kubeadm init
dan memberikan nama DNS yang sama pada
kubeadm join
. Kemudian kamu dapat memodifikasi cluster-endpoint
untuk mengarah pada alamat load-balancer dalam skenario
ketersediaan tinggi (highly availabile).
Mengubah klaster control plane tunggal yang dibuat tanpa --control-plane-endpoint
menjadi klaster dengan ketersediaan tinggi
tidak didukung oleh kubeadm.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai argumen-argumen kubeadm init
, lihat panduan referensi kubeadm.
Untuk daftar pengaturan konfigurasi yang lengkap, lihat dokumentasi berkas konfigurasi.
Untuk menyetel komponen-komponen control plane, termasuk pemasangan IPv6 opsional pada liveness probe untuk komponen-komponen control plane dan server etcd, berikan argumen ekstra pada tiap komponen seperti yang didokumentasikan pada argumen-argumen custom.
Untuk menjalankan kubeadm init
lagi, sebelumnya kamu harus membongkar klaster.
Jika kamu menggabungkan sebuah Node dengan arsitektur yang berbeda ke klastermu, pastikan DaemonSets yang di_deploy_
memiliki _image_ kontainer yang mendukung arsitektur tersebut.
Pertama-tama kubeadm init
akan menjalankan sekumpulan precheck untuk memastikan mesin
siap untuk menjalankan Kubernetes. Kumpulan precheck ini menunjukkan peringatan-peringatan dan akan berhenti jika terjadi kesalahan. Kemudian kubeadm init
akan mengunduh dan menginstal komponen-komponen control plane klaster. Hal ini membutuhkan waktu beberapa menit.
Keluaran yang dihasilkan terlihat seperti berikut ini:
[init] Using Kubernetes version: vX.Y.Z
[preflight] Running pre-flight checks
[preflight] Pulling images required for setting up a Kubernetes cluster
[preflight] This might take a minute or two, depending on the speed of your internet connection
[preflight] You can also perform this action in beforehand using 'kubeadm config images pull'
[kubelet-start] Writing kubelet environment file with flags to file "/var/lib/kubelet/kubeadm-flags.env"
[kubelet-start] Writing kubelet configuration to file "/var/lib/kubelet/config.yaml"
[kubelet-start] Activating the kubelet service
[certs] Using certificateDir folder "/etc/kubernetes/pki"
[certs] Generating "etcd/ca" certificate and key
[certs] Generating "etcd/server" certificate and key
[certs] etcd/server serving cert is signed for DNS names [kubeadm-cp localhost] and IPs [10.138.0.4 127.0.0.1 ::1]
[certs] Generating "etcd/healthcheck-client" certificate and key
[certs] Generating "etcd/peer" certificate and key
[certs] etcd/peer serving cert is signed for DNS names [kubeadm-cp localhost] and IPs [10.138.0.4 127.0.0.1 ::1]
[certs] Generating "apiserver-etcd-client" certificate and key
[certs] Generating "ca" certificate and key
[certs] Generating "apiserver" certificate and key
[certs] apiserver serving cert is signed for DNS names [kubeadm-cp kubernetes kubernetes.default kubernetes.default.svc kubernetes.default.svc.cluster.local] and IPs [10.96.0.1 10.138.0.4]
[certs] Generating "apiserver-kubelet-client" certificate and key
[certs] Generating "front-proxy-ca" certificate and key
[certs] Generating "front-proxy-client" certificate and key
[certs] Generating "sa" key and public key
[kubeconfig] Using kubeconfig folder "/etc/kubernetes"
[kubeconfig] Writing "admin.conf" kubeconfig file
[kubeconfig] Writing "kubelet.conf" kubeconfig file
[kubeconfig] Writing "controller-manager.conf" kubeconfig file
[kubeconfig] Writing "scheduler.conf" kubeconfig file
[control-plane] Using manifest folder "/etc/kubernetes/manifests"
[control-plane] Creating static Pod manifest for "kube-apiserver"
[control-plane] Creating static Pod manifest for "kube-controller-manager"
[control-plane] Creating static Pod manifest for "kube-scheduler"
[etcd] Creating static Pod manifest for local etcd in "/etc/kubernetes/manifests"
[wait-control-plane] Waiting for the kubelet to boot up the control plane as static Pods from directory "/etc/kubernetes/manifests". This can take up to 4m0s
[apiclient] All control plane components are healthy after 31.501735 seconds
[uploadconfig] storing the configuration used in ConfigMap "kubeadm-config" in the "kube-system" Namespace
[kubelet] Creating a ConfigMap "kubelet-config-X.Y" in namespace kube-system with the configuration for the kubelets in the cluster
[patchnode] Uploading the CRI Socket information "/var/run/dockershim.sock" to the Node API object "kubeadm-cp" as an annotation
[mark-control-plane] Marking the node kubeadm-cp as control-plane by adding the label "node-role.kubernetes.io/master=''"
[mark-control-plane] Marking the node kubeadm-cp as control-plane by adding the taints [node-role.kubernetes.io/master:NoSchedule]
[bootstrap-token] Using token: <token>
[bootstrap-token] Configuring bootstrap tokens, cluster-info ConfigMap, RBAC Roles
[bootstraptoken] configured RBAC rules to allow Node Bootstrap tokens to post CSRs in order for nodes to get long term certificate credentials
[bootstraptoken] configured RBAC rules to allow the csrapprover controller automatically approve CSRs from a Node Bootstrap Token
[bootstraptoken] configured RBAC rules to allow certificate rotation for all node client certificates in the cluster
[bootstraptoken] creating the "cluster-info" ConfigMap in the "kube-public" namespace
[addons] Applied essential addon: CoreDNS
[addons] Applied essential addon: kube-proxy
Your Kubernetes control-plane has initialized successfully!
To start using your cluster, you need to run the following as a regular user:
mkdir -p $HOME/.kube
sudo cp -i /etc/kubernetes/admin.conf $HOME/.kube/config
sudo chown $(id -u):$(id -g) $HOME/.kube/config
You should now deploy a Pod network to the cluster.
Run "kubectl apply -f [podnetwork].yaml" with one of the options listed at:
/docs/concepts/cluster-administration/addons/
You can now join any number of machines by running the following on each node
as root:
kubeadm join <control-plane-host>:<control-plane-port> --token <token> --discovery-token-ca-cert-hash sha256:<hash>
Untuk membuat kubectl bekerja bagi pengguna non-root, jalankan perintah-perintah berikut, yang juga merupakan
bagian dari keluaran kubeadm init
:
mkdir -p $HOME/.kube
sudo cp -i /etc/kubernetes/admin.conf $HOME/.kube/config
sudo chown $(id -u):$(id -g) $HOME/.kube/config
Secara alternatif, jika kamu adalah pengguna root
, kamu dapat menjalankan:
export KUBECONFIG=/etc/kubernetes/admin.conf
Buatlah catatan dari perintah kubeadm join
yang dihasilkan kubeadm init
. Kamu
membutuhkan perintah ini untuk menggabungkan Node-Node ke klaster.
Token digunakan untuk otentikasi bersama (mutual authentication) antara Node control-plane dan Node-Node yang
akan bergabung. Token yang didapat di sini bersifat rahasia. Simpan dengan aman, karena siapapun yang memiliki token tersebut
dapat menambahkan Node-Node yang dapat mengotentikasikan diri ke klaster. Kamu dapat menampilkan daftar token,
membuat, dan menghapus token dengan perintah kubeadm token
. Lihat
panduan referensi kubeadm.
Menginstal add-on jaringan Pod
Perhatian: Bagian ini berisi informasi penting mengenai penyetelan jejaring dan
urutan deployment.
Baca seluruh saran ini dengan saksama sebelum melanjutkan.
Kamu harus men-deploy
add-on jaringan Pod berbasis Container Network Interface
(CNI) sehingga Pod dapat berkomunikasi satu sama lain.
DNS klaster (CoreDNS) tidak akan menyala sebelum jaringan dipasangkan.
-
Perlu diperhatikan bahwa jaringan Pod tidak boleh tumpang tindih dengan jaringan hos
manapun: kamu akan menemui beberapa masalah jika terjadi tumpang tindih.
(Jika kamu menemukan adanya bentrokan antara jaringan Pod
pilihan plugin jaringan dengan jaringan hos, kamu harus memikirkan blok
CIDR yang cocok untuk digunakan, kemudian menggunakannya pada saat kubeadm init
dengan
--pod-network-cidr
, atau sebagai penggantinya pada YAML plugin jaringan kamu).
-
Secara bawaan, kubeadm
mengatur klastermu untuk menggunakan dan melaksanakan penggunaan
RBAC (role based access control).
Pastikan plugin jaringan Pod mendukung RBAC, dan begitu juga seluruh manifes
yang kamu gunakan untuk men-deploy-nya.
-
Jika kamu ingin menggunakan IPv6--baik jaringan dual-stack, ataupun jaringan single-stack IPv6
--untuk klastermu, pastikan plugin jaringan Pod
mendukung IPv6.
Dukungan IPv6 telah ditambahkan pada CNI sejak v0.6.0.
Catatan: Saat ini Calico adalah satu-satunya plugin CNI yang dapat menerima uji e2e (end-to-end) oleh proyek kubeadm.
Jika kamu menemukan isu terkait plugin CNI kamu harus membuat tiket pada pelacak isu masing-masing plugin,
bukan pada pelacak isu kubeadm maupun kubernetes.
Beberapa proyek eksternal menyediakan jaringan Pod Kubernetes menggunakan CNI, beberapa di antaranya juga
mendukung Network Policy.
Lihat daftar
add-on jejaring dan network policy yang tersedia.
Kamu dapat menginstal add-on jaringan Pod dengan perintah berikut pada Node
control-plane atau Node yang memiliki kredensial kubeconfig:
kubectl apply -f <add-on.yaml>
Kamu hanya dapat menginstal satu jaringan Pod per klaster.
Di bawah ini kamu dapat menemukan instruksi instalasi untuk beberapa plugin jaringan Pod yang populer:
Calico merupakan penyedia jejaring dan network policy. Calico mendukung sekumpulan opsi jejaring yang fleksibel sehingga kamu dapat memilih opsi yang paling efisien untuk situasimu, termasuk jaringan non-overlay dan overlay, dengan atau tanpa BGP. Calico menggunakan mesin yang sama untuk melaksanakan network policy pada hos, Pod, dan (jika menggunakan Istio & Envoy) aplikasi yang berada pada lapisan service mesh. Calico bekerja pada beberapa arsitektur, meliputi amd64
, arm64
, dan ppc64le
.
Secara bawaan, Calico menggunakan 192.168.0.0/16
sebagai CIDR jaringan Pod, namun hal ini dapat diatur pada berkas calico.yaml. Agar Calico dapat bekerja dengan benar, kamu perlu memberikan CIDR yang sama pada perintah kubeadm init
menggunakan opsi --pod-network-cidr=192.168.0.0/16
atau melalui konfigurasi kubeadm.
kubectl apply -f https://docs.projectcalico.org/v3.11/manifests/calico.yaml
Agar Cilium dapat bekerja dengan benar, kamu harus memberikan --pod-network-cidr=10.217.0.0/16
pada kubeadm init
.
Untuk men-deploy Cilium kamu hanya perlu menjalankan:
kubectl create -f https://raw.githubusercontent.com/cilium/cilium/v1.6/install/kubernetes/quick-install.yaml
Ketika seluruh Pod Cilium sudah bertanda READY
, kamu dapat mulai menggunakan klaster.
kubectl get pods -n kube-system --selector=k8s-app=cilium
Keluarannya akan tampil seperti berikut:
NAME READY STATUS RESTARTS AGE
cilium-drxkl 1/1 Running 0 18m
Cilium dapat digunakan sebagai kube-proxy, lihat Kubernetes tanpa kube-proxy.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan Cilium dengan Kubernetes, lihat panduan Instalasi Kubernetes untuk Cilium.
Contiv-VPP menggunakan CNF vSwitch berbasis FD.io VPP yang dapat diprogram,
menawarkan layanan dan jejaring cloud-native yang memiliki banyak fungsi dan berkinerja tinggi.
Contiv-VPP mengimplementasikan Service dan Network Policy Kubernetes pada user space (on VPP).
Silakan merujuk pada panduan pemasangan berikut: Pemasangan Manual Contiv-VPP
Kube-router mengandalkan kube-controller-manager untuk mengalokasikan CIDR Pod untuk Node-Node. Maka dari itu, gunakan kubeadm init
dengan opsi --pod-network-cidr
.
Kube-router menyediakan jejaring Pod, network policy, dan IP Virtual Server(IPVS)/Linux Virtual Server(LVS) berbasis service proxy yang memiliki kinerja tinggi.
Informasi mengenai penggunaan kubeadm
untuk mendirikan klaster Kubernetes dengan Kube-router, dapat dilihat di panduan pemasangan resminya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemasangan klaster Kubernetes menggunakan Weave Net, silakan lihat Mengintegrasikan Kubernetes melalui Addon.
Weave Net bekerja pada platform amd64
, arm
, arm64
dan ppc64le
tanpa membutuhkan tindakan ekstra.
Weave Net menyalakan mode hairpin secara bawaan. Hal ini mengizinkan Pod untuk mengakses dirinya sendiri melalui alamat IP Service
jika mereka tidak tahu PodIP miliknya.
kubectl apply -f "https://cloud.weave.works/k8s/net?k8s-version=$(kubectl version | base64 | tr -d '\n')"
Setelah jaringan Pod dipasangkan, kamu dapat mengonfirmasi hal tersebut dengan
memastikan Pod CoreDNS berada pada kondisi Running
pada keluaran kubectl get pods --all-namespaces
.
Dan setelah Pod CoreDNS sudah menyala dan berjalan, kamu dapat melanjutkan (pemasangan klaster) dengan menggabungkan Node-Node yang lain.
Jika jaringan belum bekerja atau CoreDNS tidak berada pada kondisi Running
, periksalah/lihatlah
panduan penyelesaian masalah
untuk kubeadm
.
Isolasi Node control plane
Secara bawaan, klaster tidak akan menjadwalkan Pod pada Node control-plane untuk alasan
keamanan. Jika kamu ingin Pod dapat dijadwalkan pada Node control-plane, sebagai contoh untuk
klaster Kubernetes bermesin-tunggal untuk pengembangan, jalankan:
kubectl taint nodes --all node-role.kubernetes.io/master-
Dengan keluaran seperti berikut:
node "test-01" untainted
taint "node-role.kubernetes.io/master:" not found
taint "node-role.kubernetes.io/master:" not found
Hal ini akan menghapus taint node-role.kubernetes.io/master
pada Node manapun yang
memilikinya, termasuk Node control-plane, sehingga scheduler akan dapat
menjadwalkan Pod di manapun.
Menggabungkan Node-Node
Node adalah tempat beban kerja (Container, Pod, dan lain-lain) berjalan. Untuk menambahkan Node baru pada klaster lakukan hal berikut pada setiap mesin:
- SSH ke mesin
- Gunakan pengguna root (mis.
sudo su -
)
- Jalankan perintah hasil keluaran
kubeadm init
. Sebagai contoh:
kubeadm join --token <token> <control-plane-host>:<control-plane-port> --discovery-token-ca-cert-hash sha256:<hash>
Jika kamu tidak memiliki token, kamu bisa mendapatkannya dengan menjalankan perintah berikut pada Node control-plane:
Keluarannya akan tampil seperti berikut:
TOKEN TTL EXPIRES USAGES DESCRIPTION EXTRA GROUPS
8ewj1p.9r9hcjoqgajrj4gi 23h 2018-06-12T02:51:28Z authentication, The default bootstrap system:
signing token generated by bootstrappers:
'kubeadm init'. kubeadm:
default-node-token
Secara bawaan, token akan kadaluarsa dalam 24 jam. Jika kamu menggabungkan Node ke klaster setelah token kadaluarsa,
kamu dapat membuat token baru dengan menjalankan perintah berikut pada Node control-plane:
Keluarannya akan tampil seperti berikut:
5didvk.d09sbcov8ph2amjw
Jika kamu tidak memiliki nilai --discovery-token-ca-cert-hash
, kamu bisa mendapatkannya dengan menjalankan perintah berantai berikut pada Node control-plane:
openssl x509 -pubkey -in /etc/kubernetes/pki/ca.crt | openssl rsa -pubin -outform der 2>/dev/null | \
openssl dgst -sha256 -hex | sed 's/^.* //'
Keluaran yang diberikan kurang lebih akan ditampilkan sebagai berikut:
8cb2de97839780a412b93877f8507ad6c94f73add17d5d7058e91741c9d5ec78
Catatan: Untuk menentukan tuple IPv6 untuk <control-plane-host>:<control-plane-port>
, alamat IPv6 harus be ditutup dengan kurung siku, sebagai contoh: [fd00::101]:2073
.
Keluaran yang diberikan kurang lebih akan ditampilkan sebagai berikut:
[preflight] Running pre-flight checks
... (log output of join workflow) ...
Node join complete:
* Certificate signing request sent to control-plane and response
received.
* Kubelet informed of new secure connection details.
Run 'kubectl get nodes' on control-plane to see this machine join.
Beberapa saat kemudian, kamu akan melihat Node tersebut pada keluaran dari kubectl get nodes
ketika dijalankan pada Node control-plane.
(Opsional) Mengendalikan klaster dari mesin selain Node control-plane
Untuk membuat kubectl bekerja pada mesin lain (mis. laptop) agar dapat berbicara dengan
klaster, kamu harus menyalin berkas kubeconfig administrator dari Node control-plane
ke mesin seperti berikut:
scp root@<control-plane-host>:/etc/kubernetes/admin.conf .
kubectl --kubeconfig ./admin.conf get nodes
Catatan: Contoh di atas mengasumsikan akses SSH dinyalakan untuk root. Jika tidak berlaku
demikian, kamu dapat menyalin berkas admin.conf
untuk dapat diakses oleh pengguna lain
dan scp
menggunakan pengguna lain tersebut.
Berkas admin.conf
memberikan penggunanya privilese (privilege) superuser terhadap klaster.
Berkas ini harus digunakan seperlunya. Untuk pengguna biasa, direkomendasikan
untuk membuat kredensial unik dengan privilese whitelist. Kamu dapat melakukan
ini dengan perintah kubeadm alpha kubeconfig user --client-name <CN>
.
Perintah tersebut akan mencetak berkas KubeConfig ke STDOUT yang harus kamu simpan
ke dalam sebuah berkas dan mendistribusikannya pada para pengguna. Setelah itu, whitelist
privilese menggunakan kubectl create (cluster)rolebinding
.
(Opsional) Memproksi API Server ke localhost
Jika kamu ingin terhubung dengan API Server dari luar klaster kamu dapat menggunakan
kubectl proxy
:
scp root@<control-plane-host>:/etc/kubernetes/admin.conf .
kubectl --kubeconfig ./admin.conf proxy
Kini kamu dapat mengakses API Server secara lokal melalui http://localhost:8001/api/v1
Pembongkaran
Jika kamu menggunakan server sekali pakai untuk membuat klaster, sebagai ujicoba, kamu dapat
mematikannya tanpa perlu melakukan pembongkaran. Kamu dapat menggunakan
kubectl config delete-cluster
untuk menghapus referensi lokal ke
klaster.
Namun, jika kamu ingin mengatur ulang klaster secara lebih rapih, pertama-tama kamu
harus menguras (drain) Node
dan memastikan Node sudah kosong, kemudian mengembalikan pengaturan pada Node kembali seperti semula.
Menghapus Node
Berinteraksi dengan Node control-plane menggunakan kredensial yang sesuai, jalankan:
kubectl drain <node name> --delete-local-data --force --ignore-daemonsets
kubectl delete node <node name>
Lalu, pada Node yang dihapus, atur ulang semua kondisi kubeadm
yang telah dipasang:
Proses pengaturan ulang tidak mengatur ulang atau membersihkan kebijakan iptables atau tabel IPVS. Jika kamu ingin mengatur ulang iptables, kamu harus melakukannya secara manual:
iptables -F && iptables -t nat -F && iptables -t mangle -F && iptables -X
Jika kamu ingin mengatur ulang tabel IPVS, kamu harus menjalankan perintah berikut:
Jika kamu ingin mengulang dari awal, cukup jalankan kubeadm init
atau kubeadm join
dengan
argumen yang sesuai.
Membersihkan control plane
Kamu dapat menggunakan kubeadm reset
pada hos control plane untuk memicu pembersihan
best-effort.
Lihat dokumentasi referensi kubeadm reset
untuk informasi lebih lanjut mengenai sub-perintah ini dan
opsinya.
Selanjutnya
- Pastikan klaster berjalan dengan benar menggunakan Sonobuoy
- Lihat Memperbaharui klaster kubeadm
untuk detail mengenai pembaruan klaster menggunakan
kubeadm
.
- Pelajari penggunaan
kubeadm
lebih lanjut pada dokumentasi referensi kubeadm
- Pelajari lebih lanjut mengenai konsep-konsep Kubernetes dan
kubectl
.
- Lihat halaman Cluster Networking untuk daftar
add-on jaringan Pod yang lebih banyak.
- Lihat daftar add-on untuk
mengeksplor add-on lainnya, termasuk perkakas untuk logging, monitoring, network policy, visualisasi &
pengendalian klaster Kubernetes.
- Atur bagaimana klaster mengelola log untuk peristiwa-peristiwa klaster dan dari
aplikasi-aplikasi yang berjalan pada Pod.
Lihat Arsitektur Logging untuk
gambaran umum tentang hal-hal yang terlibat.
Umpan balik
Kebijakan version skew
kubeadm
versi v1.23 dapat men-deploy klaster dengan control plane versi v1.23 atau v1.22.
kubeadm
v1.23 juga dapat memperbarui klaster yang dibuat dengan kubeadm v1.22.
Karena kita tidak dapat memprediksi masa depan, CLI kubeadm v1.23 mungkin atau tidak mungkin dapat men-deploy klaster v1.24.
Sumber daya ini menyediakan informasi lebih lanjut mengenai version skew yang didukung antara kubelet dan control plane, serta komponen Kubernetes lainnya:
Keterbatasan
Ketahanan klaster
Klaster yang dibuat pada panduan ini hanya memiliki Node control-plane tunggal, dengan basis data etcd tunggal
yang berjalan di atasnya. Hal ini berarti jika terjadi kegagalan pada Node control-plane, klaster dapat kehilangan
data dan mungkin harus dibuat kembali dari awal.
Solusi:
-
Lakukan back up etcd secara reguler. Direktori data
etcd yang dikonfigurasi oleh kubeadm berada di /var/lib/etcd
pada Node control-plane.
-
Gunakan banyak Node control-plane. Kamu dapat membaca
Opsi untuk topologi dengan ketersediaan tinggi untuk memilih topologi
klaster yang menyediakan ketersediaan lebih tinggi.
Package dbm/rpm dan binary kubeadm dibuat untuk amd64, arm (32-bit), arm64, ppc64le, dan s390x
mengikuti proposal multi-platform.
Image kontainer multiplatform untuk control plane dan addon juga telah didukung sejak v1.12.
Hanya beberapa penyedia jaringan yang menawarkan solusi untuk seluruh platform. Silakan merujuk pada daftar
penyedia jaringan di atas atau dokumentasi dari masing-masing penyedia untuk mencari tahu apakah penyedia tersebut
mendukung platform pilihanmu.
Penyelesaian masalah
Jika kamu menemui kesulitan dengan kubeadm, silakan merujuk pada dokumen penyelesaian masalah.
2.2.1.3 - Membangun Klaster dengan Ketersediaan Tinggi menggunakan kubeadm
Laman ini menjelaskan dua pendekatan yang berbeda untuk membuat klaster Kubernetes dengan ketersediaan tinggi menggunakan kubeadm:
- Dengan Node control plane yang bertumpuk (stacked). Pendekatan ini membutuhkan sumber daya infrastruktur yang lebih sedikit. Anggota-anggota etcd dan Node control plane diletakkan pada tempat yang sama (co-located).
- Dengan klaster etcd eksternal. Pendekatan ini membutuhkan lebih banyak sumber daya infrastruktur. Node control plane dan anggota etcd berada pada tempat yang berbeda.
Sebelum memulai, kamu harus memikirkan dengan matang pendekatan mana yang paling sesuai untuk kebutuhan aplikasi dan environment-mu. Topik perbandingan berikut menguraikan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pendekatan.
Jika kamu menghadapi masalah dalam pembuatan klaster dengan ketersediaan tinggi, silakan berikan umpan balik
pada pelacak isu kubeadm.
Lihat juga dokumentasi pembaruan.
Perhatian: Laman ini tidak menunjukkan cara untuk menjalankan klastermu pada penyedia layanan cloud. Pada environment cloud, kedua pendekatan yang didokumentasikan di sini tidak akan bekerja untuk objek Service dengan tipe LoadBalancer maupun PersistentVolume dinamis.
Sebelum kamu memulai
Untuk kedua metode kamu membutuhkan infrastruktur seperti berikut:
- Tiga mesin yang memenuhi kebutuhan minimum kubeadm untuk
Node control plane
- Tiga mesin yang memenuhi kebutuhan minimum kubeadm untuk Node worker
- Konektivitas internet pada seluruh mesin di dalam klaster (baik jaringan publik maupun jaringan pribadi)
- Hak akses sudo pada seluruh mesin
- Akses SSH dari satu perangkat ke seluruh Node pada sistem
- Perkakas
kubeadm
dan kubelet
diinstal pada seluruh mesin. Perkakas kubectl
bersifat opsional.
Untuk klaster etcd eksternal saja, kamu juga membutuhkan:
- Tiga mesin tambahan untuk anggota-anggota etcd
Langkah pertama untuk kedua metode
Membuat load balancer untuk kube-apiserver
Catatan: Akan ada banyak konfigurasi untuk load balancer. Contoh berikut ini hanyalah salah satu
opsi. Kebutuhan klastermu mungkin membutuhkan konfigurasi berbeda.
-
Buat sebuah load balancer kube-apiserver dengan sebuah nama yang yang akan mengubah ke dalam bentuk DNS.
-
Pada environment cloud kamu harus meletakkan Node control plane di belakang load balancer yang meneruskan TCP. Load balancer ini mendistribusikan trafik ke seluruh Node control plane pada daftar tujuan. Health check untuk
apiserver adalah pengujian TCP pada porta yang didengarkan oleh kube-apiserver
(nilai semula :6443
).
-
Tidak direkomendasikan untuk menggunakan alamat IP secara langsung pada environment cloud.
-
Load balancer harus dapat berkomunikasi dengan seluruh Node control plane
pada porta yang digunakan apiserver. Load balancer tersebut juga harus mengizinkan trafik masuk pada porta yang didengarkannya.
-
Pastikan alamat load balancer sesuai
dengan alamat ControlPlaneEndpoint
pada kubeadm.
-
Baca panduan Opsi untuk Software Load Balancing
untuk detail lebih lanjut.
-
Tambahkan Node control plane pertama pada load balancer dan lakukan pengujian koneksi:
nc -v LOAD_BALANCER_IP PORT
- Kegalatan koneksi yang ditolak memang diantisipasi karena apiserver belum
berjalan. Namun jika mendapat timeout, berarti load balancer tidak dapat berkomunikasi
dengan Node control plane. Jika terjadi timeout, lakukan pengaturan ulang pada load balancer agar dapat berkomunikasi dengan Node control plane.
-
Tambahkan Node control plane lainnya pada grup tujuan load balancer.
Node control plane dan etcd bertumpuk (stacked)
Langkah-langkah untuk Node control plane pertama
-
Inisialisasi control plane:
sudo kubeadm init --control-plane-endpoint "LOAD_BALANCER_DNS:LOAD_BALANCER_PORT" --upload-certs
-
Kamu bisa menggunakan opsi --kubernetes-version
untuk mengatur versi Kubernetes yang akan digunakan.
Direkomendasikan untuk menggunakan versi kubeadm, kubelet, kubectl, dan Kubernetes yang sama.
-
Opsi --control-plane-endpoint
harus diatur menuju alamat atau DNS dan porta dari load balancer.
-
Opsi --upload-certs
digunakan untuk mengunggah sertifikat-sertifikat yang harus dibagikan ke seluruh
Node control plane pada klaster. Jika sebaliknya, kamu memilih untuk menyalin sertifikat ke
seluruh Node control plane sendiri atau menggunakan perkakas automasi, silakan hapus opsi ini dan merujuk ke bagian Distribusi sertifikat manual di bawah.
Catatan: Opsi
--config
dan
--certificate-key
pada
kubeadm init
tidak dapat digunakan secara bersamaan, maka dari itu jika kamu ingin menggunakan
konfigurasi kubeadm
kamu harus menambahkan
field certificateKey
pada lokasi pengaturan yang sesuai
(berada di bawah
InitConfiguration
dan
JoinConfiguration: controlPlane
).
Catatan: Beberapa
plugin jaringan CNI membutuhkan pengaturan tambahan, seperti menentukan CIDR IP untuk Pod, meski beberapa lainnya tidak.
Lihat
dokumentasi jaringan CNI.
Untuk menambahkan CIDR Pod, tambahkan opsi
--pod-network-cidr
, atau jika kamu menggunakan berkas konfigurasi kubeadm
pasang
field podSubnet
di bawah objek
networking
dari
ClusterConfiguration
.
-
Keluaran yang dihasilkan terlihat seperti berikut ini:
...
You can now join any number of control-plane node by running the following command on each as a root:
kubeadm join 192.168.0.200:6443 --token 9vr73a.a8uxyaju799qwdjv --discovery-token-ca-cert-hash sha256:7c2e69131a36ae2a042a339b33381c6d0d43887e2de83720eff5359e26aec866 --control-plane --certificate-key f8902e114ef118304e561c3ecd4d0b543adc226b7a07f675f56564185ffe0c07
Please note that the certificate-key gives access to cluster sensitive data, keep it secret!
As a safeguard, uploaded-certs will be deleted in two hours; If necessary, you can use kubeadm init phase upload-certs to reload certs afterward.
Then you can join any number of worker nodes by running the following on each as root:
kubeadm join 192.168.0.200:6443 --token 9vr73a.a8uxyaju799qwdjv --discovery-token-ca-cert-hash sha256:7c2e69131a36ae2a042a339b33381c6d0d43887e2de83720eff5359e26aec866
-
Salin keluaran ini pada sebuah berkas teks. Kamu akan membutuhkannya nanti untuk menggabungkan Node control plane dan worker ke klaster.
-
Ketika opsi --upload-certs
digunakan dengan kubeadm init
, sertifikat dari control plane utama
akan dienkripsi dan diunggah ke Secret kubeadm-certs
.
-
Untuk mengunggah ulang sertifikat dan membuat kunci dekripsi baru, gunakan perintah berikut pada Node control plane
yang sudah tergabung pada klaster:
sudo kubeadm init phase upload-certs --upload-certs
-
Kamu juga dapat menentukan --certificate-key
custom pada saat init
yang nanti dapat digunakan pada saat join
.
Untuk membuat kunci tersebut kamu dapat menggunakan perintah berikut:
kubeadm alpha certs certificate-key
Catatan: Secret kubeadm-certs
dan kunci dekripsi akan kadaluarsa setelah dua jam.
Perhatian: Seperti yang tertera pada keluaran perintah, kunci sertifikat memberikan akses ke data klaster yang bersifat sensitif, jaga kerahasiaannya!
-
Pasang plugin CNI pilihanmu:
Ikuti petunjuk berikut
untuk menginstal penyedia CNI. Pastikan konfigurasinya sesuai dengan CIDR Pod yang ditentukan pada berkas konfigurasi kubeadm jika diterapkan.
Pada contoh berikut kami menggunakan Weave Net:
kubectl apply -f "https://cloud.weave.works/k8s/net?k8s-version=$(kubectl version | base64 | tr -d '\n')"
-
Tulis perintah berikut dan saksikan Pod komponen-komponen control plane mulai dinyalakan:
kubectl get pod -n kube-system -w
Langkah-langkah selanjutnya untuk Node control plane
Catatan: Sejak kubeadm versi 1.15 kamu dapat menggabungkan beberapa Node control plane secara bersamaan.
Pada versi sebelumnya, kamu harus menggabungkan Node control plane baru secara berurutan, setelah
Node pertama selesai diinisialisasi.
Untuk setiap Node control plane kamu harus:
-
Mengeksekusi perintah untuk bergabung yang sebelumnya diberikan pada keluaran kubeadm init
pada Node pertama.
Perintah tersebut terlihat seperti ini:
sudo kubeadm join 192.168.0.200:6443 --token 9vr73a.a8uxyaju799qwdjv --discovery-token-ca-cert-hash sha256:7c2e69131a36ae2a042a339b33381c6d0d43887e2de83720eff5359e26aec866 --control-plane --certificate-key f8902e114ef118304e561c3ecd4d0b543adc226b7a07f675f56564185ffe0c07
- Opsi
--control-plane
menunjukkan kubeadm join
untuk membuat control plane baru.
- Opsi
--certificate-key ...
akan membuat sertifikat control plane diunduh
dari Secret kubeadm-certs
pada klaster dan didekripsi menggunakan kunci yang diberikan.
Node etcd eksternal
Membangun sebuah klaster dengan Node etcd eksternal memiliki prosedur yang mirip dengan etcd bertumpuk
dengan pengecualian yaitu kamu harus setup etcd terlebih dulu, dan kamu harus memberikan informasi etcd
pada berkas konfigurasi kubeadm.
Memasang klaster etcd
-
Ikuti petunjuk berikut untuk membangun klaster etcd.
-
Lakukan pengaturan SSH seperti yang dijelaskan di sini.
-
Salin berkas-berkas berikut dari Node etcd manapun pada klaster ke Node control plane pertama:
export CONTROL_PLANE="ubuntu@10.0.0.7"
scp /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.crt "${CONTROL_PLANE}":
scp /etc/kubernetes/pki/apiserver-etcd-client.crt "${CONTROL_PLANE}":
scp /etc/kubernetes/pki/apiserver-etcd-client.key "${CONTROL_PLANE}":
- Ganti nilai
CONTROL_PLANE
dengan user@host
dari mesin control plane pertama.
Mengatur Node control plane pertama
-
Buat sebuah berkas bernama kubeadm-config.yaml
dengan konten sebagai berikut:
apiVersion: kubeadm.k8s.io/v1beta2
kind: ClusterConfiguration
kubernetesVersion: stable
controlPlaneEndpoint: "LOAD_BALANCER_DNS:LOAD_BALANCER_PORT"
etcd:
external:
endpoints:
- https://ETCD_0_IP:2379
- https://ETCD_1_IP:2379
- https://ETCD_2_IP:2379
caFile: /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.crt
certFile: /etc/kubernetes/pki/apiserver-etcd-client.crt
keyFile: /etc/kubernetes/pki/apiserver-etcd-client.key
Catatan: Perbedaan antara etcd bertumpuk dan etcd eksternal yaitu etcd eksternal membutuhkan
sebuah berkas konfigurasi dengan endpoint etcd di bawah objek external
untuk etcd
.
Pada kasus ini topologi etcd bertumpuk dikelola secara otomatis.
- Ganti variabel-variabel berikut pada templat konfigurasi dengan nilai yang sesuai untuk klastermu:
- `LOAD_BALANCER_DNS`
- `LOAD_BALANCER_PORT`
- `ETCD_0_IP`
- `ETCD_1_IP`
- `ETCD_2_IP`
Langkah-langkah berikut sama dengan pengaturan pada etcd bertumpuk:
-
Jalankan sudo kubeadm init --config kubeadm-config.yaml --upload-certs
pada Node ini.
-
Tulis perintah untuk bergabung yang didapat dari keluaran ke dalam sebuah berkas teks untuk digunakan nanti.
-
Pasang plugin CNI pilihanmu. Contoh berikut ini untuk Weave Net:
kubectl apply -f "https://cloud.weave.works/k8s/net?k8s-version=$(kubectl version | base64 | tr -d '\n')"
Langkah selanjutnya untuk Node control plane lainnya
Langkah-langkah selanjutnya sama untuk pengaturan etcd bertumpuk:
- Pastikan Node control plane pertama sudah diinisialisasi dengan sempurna.
- Gabungkan setiap Node control plane dengan perintah untuk bergabung yang kamu simpan dalam berkas teks. Direkomendasikan untuk
menggabungkan Node control plane satu persatu.
- Jangan lupakan bahwa kunci dekripsi dari
--certificate-key
akan kadaluarsa setelah dua jam, pada pengaturan semula.
Tugas-tugas umum setelah menyiapkan control plane
Menginstal worker
Node worker bisa digabungkan ke klaster menggunakan perintah yang kamu simpan sebelumnya
dari keluaran perintah kubeadm init
:
sudo kubeadm join 192.168.0.200:6443 --token 9vr73a.a8uxyaju799qwdjv --discovery-token-ca-cert-hash sha256:7c2e69131a36ae2a042a339b33381c6d0d43887e2de83720eff5359e26aec866
Distribusi sertifikat manual
Jika kamu memilih untuk tidak menggunakan kubeadm init
dengan opsi --upload-certs
berarti kamu harus
menyalin sertifikat dari Node control plane utama secara manual ke
Node control plane yang akan bergabung.
Ada beberapa cara untuk melakukan hal ini. Pada contoh berikut ini kami menggunakan ssh
dan scp
:
SSH dibutuhkan jika kamu ingin mengendalikan seluruh Node dari satu mesin.
-
Nyalakan ssh-agent pada perangkat utamamu yang memiliki akses ke seluruh Node pada
sistem:
eval $(ssh-agent)
-
Tambahkan identitas SSH milikmu ke dalam sesi:
ssh-add ~/.ssh/path_to_private_key
-
Lakukan SSH secara bergantian ke setiap Node untuk memastikan koneksi bekerja dengan baik.
-
Ketika kamu melakukan SSH ke Node, pastikan untuk menambahkan opsi -A
:
ssh -A 10.0.0.7
-
Jika kamu menggunakan sudo pada Node, pastikan kamu menyimpan environment yang ada sehingga penerusan SSH
dapat bekerja dengan baik:
sudo -E -s
-
Setelah mengatur SSH pada seluruh Node kamu harus menjalankan skrip berikut pada Node control plane pertama setelah
menjalankan kubeadm init
. Skrip ini akan menyalin sertifikat dari Node control plane pertama ke Node
control plane lainnya:
Pada contoh berikut, ganti CONTROL_PLANE_IPS
dengan alamat IP dari
Node control plane lainnya.
USER=ubuntu # dapat disesuaikan
CONTROL_PLANE_IPS="10.0.0.7 10.0.0.8"
for host in ${CONTROL_PLANE_IPS}; do
scp /etc/kubernetes/pki/ca.crt "${USER}"@$host:
scp /etc/kubernetes/pki/ca.key "${USER}"@$host:
scp /etc/kubernetes/pki/sa.key "${USER}"@$host:
scp /etc/kubernetes/pki/sa.pub "${USER}"@$host:
scp /etc/kubernetes/pki/front-proxy-ca.crt "${USER}"@$host:
scp /etc/kubernetes/pki/front-proxy-ca.key "${USER}"@$host:
scp /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.crt "${USER}"@$host:etcd-ca.crt
# Kutip baris berikut jika kamu menggunakan etcd eksternal
scp /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.key "${USER}"@$host:etcd-ca.key
done
Perhatian: Salinlah hanya sertifikat yang berada pada daftar di atas saja. Perkakas kubeadm akan mengambil alih pembuatan sertifikat lainnya
dengan SANs yang dibutuhkan untuk Node control plane yang akan bergabung. Jika kamu menyalin seluruh sertifikat tanpa sengaja,
pembuatan Node tambahan dapat gagal akibat tidak adanya SANs yang dibutuhkan.
-
Lalu, pada setiap Node control plane yang bergabung kamu harus menjalankan skrip berikut sebelum menjalankan kubeadm join
.
Skrip ini akan memindahkan sertifikat yang telah disalin sebelumnya dari direktori home ke /etc/kubernetes/pki
:
USER=ubuntu # dapat disesuaikan
mkdir -p /etc/kubernetes/pki/etcd
mv /home/${USER}/ca.crt /etc/kubernetes/pki/
mv /home/${USER}/ca.key /etc/kubernetes/pki/
mv /home/${USER}/sa.pub /etc/kubernetes/pki/
mv /home/${USER}/sa.key /etc/kubernetes/pki/
mv /home/${USER}/front-proxy-ca.crt /etc/kubernetes/pki/
mv /home/${USER}/front-proxy-ca.key /etc/kubernetes/pki/
mv /home/${USER}/etcd-ca.crt /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.crt
# Kutip baris berikut jika kamu menggunakan etcd eksternal
mv /home/${USER}/etcd-ca.key /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.key
3 - Praktek-praktek Terbaik
3.1 - Menjalankan klaster dalam beberapa zona
Laman ini menjelaskan tentang bagaimana menjalankan sebuah klaster dalam beberapa zona.
Pendahuluan
Kubernetes 1.2 menambahkan dukungan untuk menjalankan sebuah klaster dalam beberapa zona kegagalan (multiple failure zones)
(GCE secara sederhana menyebutnya sebagai "zones", AWS menyebutnya sebagai "availability zones", dan di sini kita akan menyebutnya sebagai "zona").
Fitur ini adalah versi sederhana dari fitur federasi klaster yang lebih luas (yang sebelumnya ditujukan pada
sebuah nama panggilan yang ramah (affectionate nickname) "Ubernetes").
Federasi klaster yang penuh memungkinkan untuk menggabungkan
klaster Kubernetes terpisah, yang berjalan pada wilayah atau penyedia cloud yang berbeda
(baik dalam datacenter atau on-premise). Namun banyak
pengguna yang ingin menjalankan klaster Kubernetes dengan tingkat ketersediaan yang lebih, dalam beberapa zona
dari satu penyedia cloud mereka, dan dukungan inilah yang akhirnya memperbolehkan fitur multi-zona dalam versi Kubernetes 1.2
(sebelumnya fitur ini dikenal dengan nama panggilan "Ubernetes Lite").
Dukungan multi-zona sengaja dibuat terbatas: dimana satu klaster Kubernetes hanya dapat berjalan
dalam beberapa zona, tetapi hanya pada wilayah yang sama (dan penyedia cloud yang sama pula). Hanya
GCE dan AWS yang saat ini mendukung fitur ini secara otomatis (meskipun cukup mudah
untuk menambahkan dukungan serupa untuk penyedia cloud yang lain atau bahkan untuk perangkat baremetal, hanya dengan mengatur
label yang sesuai untuk ditambahkan ke Node dan volume).
Fungsionalitas
Ketika Node mulai dijalankan, kubelet secara otomatis menambahkan label
informasi pada Node tersebut.
Kubernetes akan menyebarkan Pod secara otomatis dalam sebuah controller replikasi
atau Service lintas Node dalam sebuah klaster zona tunggal (untuk mengurangi dampak
kegagalan). Dengan klaster multi-zona, perilaku penyebaran ini akan
dilanjutkan hingga melintasi zona (untuk mengurangi dampak kegagalan dalam satu zona.) (Ini
dicapai melalui opsi SelectorSpreadPriority
). Hal tersebut adalah untuk upaya penempatan terbaik,
apabila zona pada klaster kamu bersifat heterogen
(mis. jumlah Node yang berbeda, tipe Node yang berbeda, atau
persyaratan sumber daya Pod yag berbeda), yang akan mencegah dengan sempurna
penyebaran Pod kamu untuk melintasi zona yang berbeda. Jika diinginkan, kamu bisa menggunakan
zona yang homogen (jumlah dan jenis Node yang sama) untuk mengurangi
probabilitas penyebaran yang tidak merata.
Pada saat volume persisten dibuat, controller penerima PersistentVolumeLabel
akan secara otomatis menambahkan label zona pada volume tersebut. Penjadwal (melalui
predikat VolumeZonePredicate
) kemudian akan memastikan bahwa Pod yang mengklaim
suatu volume hanya akan ditempatkan pada zona yang sama dengan volume tersebut, karena volume
tidak dapat di-attach melintasi zona yang berbeda.
Batasan
Ada beberapa batasan penting dari dukungan multi-zona:
-
Kami berasumsi bahwa zona yang berbeda terletak secara berdekatan satu sama lain dalam
jaringan, jadi kami tidak melakukan routing yang sadar akan zona. Secara khusus, lalu lintas (traffic)
yang berjalan melalui Service mungkin melintasi beberapa zona (bahkan ketika beberapa Pod yang mendukung Service itu
berada pada zona yang sama dengan klien), dan hal ini dapat menimbulkan latensi dan biaya tambahan.
-
Volume zone-afinity hanya akan bekerja dengan PersistentVolume, dan tidak akan
berfungsi apabila kamu secara langsung menentukan volume EBS dalam spesifikasi Pod (misalnya).
-
Klaster tidak dapat melebarkan jangkauan cloud atau region (fungsi ini akan membutuhkan
dukungan penuh federasi).
-
Meskipun Node kamu berada dalam beberapa zona, saat ini kube-up hanya membuat
satu Node master secara bawaan (default). Karena Service memerlukan
ketersediaan (availability) yang tinggi dan dapat mentolerir akan hilangnya sebuah zona, maka control plane
diletakkan pada setiap zona. Pengguna yang menginginkan control plane yang memiliki ketersediaan
tinggi harus mengikuti instruksi ketersediaan tinggi.
Batasan Volume
Batasan berikut ditunjukkan dengan menggunakan pengikatan volume yang sadar topologi.
-
Penyebaran zona volume StatefulSet yang menggunakan penyediaan secara dinamis, saat ini tidak sesuai dengan
kebijakan afinitas atau anti-afinitas Pod.
-
Jika nama StatefulSet berisi tanda hubung ("-"), maka penyebaran zona volume
mungkin saja tidak menyediakan distribusi penyimpanan (storage) yang seragam di seluruh zona yang berbeda.
-
Ketika menentukan beberapa PVC dalam spesifikasi Deployment atau Pod, StorageClass
perlu dikonfigurasi untuk zona tunggal tertentu, atau PV perlu
disediakan secara statis pada zona tertentu. Solusi lainnya adalah menggunakan sebuah
StatefulSet, yang akan memastikan bahwa semua volume untuk sebuah replika
disediakan dalam zona yang sama.
Panduan
Kita sekarang akan berjalan melalui pengaturan dan menggunakan multi-zona
klaster pada GCE & AWS. Untuk melakukannya, kamu perlu mengaktifkan klaster penuh
(dengan menentukan MULTIZONE=true
), dan kemudian kamu menambahkan Node di zona tambahan
dengan menjalankan kube-up
lagi (dengan menetapkan opsi KUBE_USE_EXISTING_MASTER=true
).
Mengaktifkan klaster kamu
Buatlah klaster seperti biasa, tetapi teruskan opsi MULTIZONE untuk memberi tahu klaster untuk mengelola beberapa zona;
dan membuat Node di zona us-central1-a.
GCE:
curl -sS https://get.k8s.io | MULTIZONE=true KUBERNETES_PROVIDER=gce KUBE_GCE_ZONE=us-central1-a NUM_NODES=3 bash
AWS:
curl -sS https://get.k8s.io | MULTIZONE=true KUBERNETES_PROVIDER=aws KUBE_AWS_ZONE=us-west-2a NUM_NODES=3 bash
Langkah ini akan mengaktifkan klaster seperti biasa, namun masih berjalan dalam satu zona
(tetapi opsi MULTIZONE=true
telah mengaktifkan kapabilitas multi-zona).
Node yang telah diberi label
Lihatlah Node; dimana kamu bisa melihat Node tersebut diberi label sesuai dengan informasi zona.
Node tersebut sejauh ini berada di zona us-central1-a
(GCE) atau zona us-west-2a
(AWS).
Label dari Node itu adalah failure-domain.beta.kubernetes.io/region
untuk informasi wilayah,
dan failure-domain.beta.kubernetes.io/zone
untuk informasi zona:
kubectl get nodes --show-labels
Tampilan akan seperti dibawah ini:
NAME STATUS ROLES AGE VERSION LABELS
kubernetes-master Ready,SchedulingDisabled <none> 6m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-1,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-a,kubernetes.io/hostname=kubernetes-master
kubernetes-minion-87j9 Ready <none> 6m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-a,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-87j9
kubernetes-minion-9vlv Ready <none> 6m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-a,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-9vlv
kubernetes-minion-a12q Ready <none> 6m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-a,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-a12q
Menambah lebih banyak Node di zona kedua
Mari kita tambahkan sekumpulan Node ke dalam klaster yang ada, dengan menggunakan kembali
master yang ada, namun dijalankan pada zona yang berbeda (zona us-central1-b
atau zona us-west-2b
).
Kemudian kita jalankan kube-up lagi, tetapi dengan menentukan opsi KUBE_USE_EXISTING_MASTER=true
sehingga kube-up tidak akan membuat master baru, tetapi akan menggunakan kembali master yang dibuat sebelumnya.
GCE:
KUBE_USE_EXISTING_MASTER=true MULTIZONE=true KUBERNETES_PROVIDER=gce KUBE_GCE_ZONE=us-central1-b NUM_NODES=3 kubernetes/cluster/kube-up.sh
Pada AWS, kita juga perlu menentukan CIDR jaringan sebagai tambahan
subnet, bersama dengan alamat IP internal dari master:
KUBE_USE_EXISTING_MASTER=true MULTIZONE=true KUBERNETES_PROVIDER=aws KUBE_AWS_ZONE=us-west-2b NUM_NODES=3 KUBE_SUBNET_CIDR=172.20.1.0/24 MASTER_INTERNAL_IP=172.20.0.9 kubernetes/cluster/kube-up.sh
Lihat lagi Node; dimana 3 Node lainnya harus sudah dijalankan dan ditandai
berada di us-central1-b
:
kubectl get nodes --show-labels
Hasil tampilan akan terlihat seperti dibawah ini:
NAME STATUS ROLES AGE VERSION LABELS
kubernetes-master Ready,SchedulingDisabled <none> 16m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-1,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-a,kubernetes.io/hostname=kubernetes-master
kubernetes-minion-281d Ready <none> 2m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-b,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-281d
kubernetes-minion-87j9 Ready <none> 16m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-a,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-87j9
kubernetes-minion-9vlv Ready <none> 16m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-a,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-9vlv
kubernetes-minion-a12q Ready <none> 17m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-a,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-a12q
kubernetes-minion-pp2f Ready <none> 2m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-b,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-pp2f
kubernetes-minion-wf8i Ready <none> 2m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-b,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-wf8i
Afinitas Volume
Buatlah sebuah volume dengan menggunakan pembuatan volume yang dinamis (hanya PersistentVolume yang didukung untuk afinitas zona):
kubectl apply -f - <<EOF
{
"apiVersion": "v1",
"kind": "PersistentVolumeClaim",
"metadata": {
"name": "claim1",
"annotations": {
"volume.alpha.kubernetes.io/storage-class": "foo"
}
},
"spec": {
"accessModes": [
"ReadWriteOnce"
],
"resources": {
"requests": {
"storage": "5Gi"
}
}
}
}
EOF
Catatan: Untuk versi Kubernetes 1.3+ akan mendistribusikan klaim PV yang dinamis di seluruh
zona yang telah dikonfigurasi. Untuk versi 1.2, volume persisten yang dinamis selalu dibuat di zona master klaster
(yaitu
us-central1-a
/
us-west-2a
); masalah tersebut diangkat pada
(
#23330)
dan telah diselesaikan pada versi 1.3+.
Sekarang marilah kita memvalidasi bahwa Kubernetes secara otomatis memberikan label zona & wilayah di mana PV itu dibuat.
kubectl get pv --show-labels
Hasil tampilan akan terlihat seperti dibawah ini:
NAME CAPACITY ACCESSMODES RECLAIM POLICY STATUS CLAIM STORAGECLASS REASON AGE LABELS
pv-gce-mj4gm 5Gi RWO Retain Bound default/claim1 manual 46s failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-a
Kemudian sekarang kita akan membuat Pod yang menggunakan klaim akan volume persisten.
Karena volume pada GCE PDs / AWS EBS tidak dapat di-attach melewati zona yang berbeda,
hal ini berarti bahwa Pod ini hanya dapat dibuat pada zona yang sama dengan volume tersebut:
kubectl apply -f - <<EOF
apiVersion: v1
kind: Pod
metadata:
name: mypod
spec:
containers:
- name: myfrontend
image: nginx
volumeMounts:
- mountPath: "/var/www/html"
name: mypd
volumes:
- name: mypd
persistentVolumeClaim:
claimName: claim1
EOF
Perhatikan bahwa Pod secara otomatis dibuat pada zona yang sama dengan volume, karena
pada umumnya lampiran lintas zona tidak diizinkan oleh penyedia cloud:
kubectl describe pod mypod | grep Node
Node: kubernetes-minion-9vlv/10.240.0.5
Kemudian cek label Node:
kubectl get node kubernetes-minion-9vlv --show-labels
NAME STATUS AGE VERSION LABELS
kubernetes-minion-9vlv Ready 22m v1.6.0+fff5156 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-a,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-9vlv
Pod yang tersebar melintasi zona yang berbeda
Pod dalam controller atau Service replikasi tersebar secara otomatis
melintasi zona yang berbeda. Pertama-tama, mari kita luncurkan lebih banyak Node di zona ketiga:
GCE:
KUBE_USE_EXISTING_MASTER=true MULTIZONE=true KUBERNETES_PROVIDER=gce KUBE_GCE_ZONE=us-central1-f NUM_NODES=3 kubernetes/cluster/kube-up.sh
AWS:
KUBE_USE_EXISTING_MASTER=true MULTIZONE=true KUBERNETES_PROVIDER=aws KUBE_AWS_ZONE=us-west-2c NUM_NODES=3 KUBE_SUBNET_CIDR=172.20.2.0/24 MASTER_INTERNAL_IP=172.20.0.9 kubernetes/cluster/kube-up.sh
Pastikan bahwa kamu mempunyai Node dalam 3 zona berbeda:
kubectl get nodes --show-labels
Buatlah contoh dengan program guestbook-go, yang mencakup RC dengan ukuran 3, dan menjalankan sebuah aplikasi web sederhana:
find kubernetes/examples/guestbook-go/ -name '*.json' | xargs -I {} kubectl apply -f {}
Beberapa Pod seharusnya tersebar di ketiga zona semuanya:
kubectl describe pod -l app=guestbook | grep Node
Node: kubernetes-minion-9vlv/10.240.0.5
Node: kubernetes-minion-281d/10.240.0.8
Node: kubernetes-minion-olsh/10.240.0.11
kubectl get node kubernetes-minion-9vlv kubernetes-minion-281d kubernetes-minion-olsh --show-labels
NAME STATUS ROLES AGE VERSION LABELS
kubernetes-minion-9vlv Ready <none> 34m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-a,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-9vlv
kubernetes-minion-281d Ready <none> 20m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-b,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-281d
kubernetes-minion-olsh Ready <none> 3m v1.13.0 beta.kubernetes.io/instance-type=n1-standard-2,failure-domain.beta.kubernetes.io/region=us-central1,failure-domain.beta.kubernetes.io/zone=us-central1-f,kubernetes.io/hostname=kubernetes-minion-olsh
Load-balancer menjangkau semua zona dalam satu klaster; program contoh guestbook-go
sudah termasuk contoh Service dengan beban seimbang (load-balanced service):
kubectl describe service guestbook | grep LoadBalancer.Ingress
Hasil tampilan akan terlihat seperti di bawah ini:
LoadBalancer Ingress: 130.211.126.21
Atur alamat IP di atas:
Telusurilah dengan curl melalui alamat IP tersebut:
curl -s http://${IP}:3000/env | grep HOSTNAME
Hasil tampilan akan terlihat seperti di bawah ini:
"HOSTNAME": "guestbook-44sep",
Kemudian, telusurilah beberapa kali:
(for i in `seq 20`; do curl -s http://${IP}:3000/env | grep HOSTNAME; done) | sort | uniq
Hasil tampilan akan terlihat seperti dibawah ini:
"HOSTNAME": "guestbook-44sep",
"HOSTNAME": "guestbook-hum5n",
"HOSTNAME": "guestbook-ppm40",
Load balancer telah menargetkan ke semua Pod dengan benar, meskipun semuanya berada di beberapa zona yang berbeda.
Menghentikan Klaster
Shutting down the cluster
Apabila kamu sudah selesai, maka bersihkanlah:
GCE:
KUBERNETES_PROVIDER=gce KUBE_USE_EXISTING_MASTER=true KUBE_GCE_ZONE=us-central1-f kubernetes/cluster/kube-down.sh
KUBERNETES_PROVIDER=gce KUBE_USE_EXISTING_MASTER=true KUBE_GCE_ZONE=us-central1-b kubernetes/cluster/kube-down.sh
KUBERNETES_PROVIDER=gce KUBE_GCE_ZONE=us-central1-a kubernetes/cluster/kube-down.sh
AWS:
KUBERNETES_PROVIDER=aws KUBE_USE_EXISTING_MASTER=true KUBE_AWS_ZONE=us-west-2c kubernetes/cluster/kube-down.sh
KUBERNETES_PROVIDER=aws KUBE_USE_EXISTING_MASTER=true KUBE_AWS_ZONE=us-west-2b kubernetes/cluster/kube-down.sh
KUBERNETES_PROVIDER=aws KUBE_AWS_ZONE=us-west-2a kubernetes/cluster/kube-down.sh